Di samping terdapat peningkatan profesi PR yang tidak diragukan lagi , terdapat pula pertanyaan penting mengenai PR seperti kasus politik di inggris "Jo moore" yang mengakibat kan reputasi PR tercemar bahkan ketidakpercayaan terhadap politik dan berdampak buruk demokrasinya .
Terdapat banyak pertanyaan oleh masyarakat tentang etika melobi ,entah benar tidak ada pendapat populer yang menyatakan Bahwa orang2 kaya serta penguasa telah mempekerjakan pelobi profesional untuk mempengaruhi legitimasi proses pengambilan keputusan dalam profesi yang berlebihan.
PR di dunia bisnis pun mendapat kritikan ,komunikator di anggap membenarkan ap yang tidak di benarkan sepperti peningkatan gaji para eksekutif yang tinggi pada saat bisnis sedang seret,,,atau keputusan bisnis yang pada dasarnya murni mencari keuntungan namun di sembunyikan dengan alasan lain, masalahnya adalahkomunikqtor itu memiliki kepentingan dengan keputusan bisnis yang dibuat , sehingga integritas mereka dipertanyakan.
Itu sebagian tentang reputasi PR, ada lagi lainnya seperti PR sebagai pemasaran produk yang terkadang tidak bertanggungjawab serta mempromosikan selebritis yang sombong dan serakah .
Lalu apa pengeruh nya terhadap industri PR? timbul pertanyaan penting
- Apakah PR benar merupakan profesi ?
- Apakah PR menyangkut propoganda dan "pemelintiran" ?
- Apa yang menjadi etika industri PR ?
- Apakah PR hanya melayani yang kaya dan berkuasa atau masyarakat secara keseluruhan ?
- Bagaimana bisa di satu sisi PR mengurusi hal-hal kecil, namun disisi lain menjadi dewan direksi ?
- Adakah klien serta kasus yang harus di tolak ?
Dengan kata lain legitimasi PR masih kurang semua ini merupakan pertanyaan yang tidak bisa dihindarkan dan menuntut penyelesaian
Setelah memperoleh gambaran tentang industri PR ini saya menambahkan landasann yang mempengaruhi praktek PR:
- Globalisasi
- tekhnologi informasi
- interdependensi
- pluralisme
- konsumerisme dan individualisme
- media
Masalah kunci yang menghadang industri PR yaitu tentang gambaran keseluruhan perkembangan industri PR , saat ini masih belum jelas apakah PR sebagai profesi atau hanya sebagai keahlian (keterampilan) , masalah manusiawi yaitu menuntut sikap profesionalisme nya terhadap berbagai masalah baik individu maupun kelompok , masalah praktek PR yaitu kendala yang meliputi pengevaluasian, disagregasi, nilai uang, hak intelek, transparansi, IT, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar